Di dunia e-commerce yang kompetitif, tampilan dan pengalaman pengguna (UI/UX) bukan lagi sekadar pelengkap — keduanya adalah kunci utama dalam menciptakan pengalaman belanja yang menyenangkan dan mendorong penjualan. Sayangnya, banyak bisnis online yang belum menyadari bahwa UI/UX yang buruk bisa menjadi penyebab utama turunnya angka konversi dan tingginya bounce rate.
Berikut ini adalah dampak nyata dari buruknya UI/UX terhadap penjualan di website e-commerce:
UI/UX yang buruk membuat pengunjung enggan menyelesaikan transaksi. Navigasi yang membingungkan, tampilan yang tidak menarik, atau loading yang lambat adalah beberapa penyebab utama yang menghambat proses pembelian.
Contoh: Formulir checkout yang terlalu panjang atau tidak user-friendly bisa membuat calon pembeli menyerah sebelum membayar.
Ketika pengunjung meninggalkan situs hanya dalam beberapa detik, ini adalah tanda bahwa pengalaman pertama mereka tidak menyenangkan. Entah itu karena tampilannya tidak profesional, desainnya tidak responsif, atau loading terlalu lama.
Google juga melihat bounce rate sebagai indikator kualitas halaman — yang artinya, UI/UX buruk bisa berdampak ke SEO juga.
Pelanggan harus bisa menemukan produk atau informasi yang mereka cari dalam beberapa klik saja. Jika tidak, mereka akan meninggalkan situs dan mencari alternatif lain yang lebih mudah digunakan.
Navigasi yang buruk = frustasi = kehilangan penjualan.
Desain yang terlihat tidak profesional atau membingungkan bisa menurunkan tingkat kepercayaan calon pembeli. Mereka mungkin merasa situs tidak aman untuk bertransaksi, apalagi jika tidak ada indikator keamanan (seperti SSL) atau desainnya seperti situs scam.
Pelanggan yang mengalami pengalaman buruk cenderung tidak akan kembali. Dalam jangka panjang, hal ini sangat merugikan karena kamu kehilangan potensi pembeli loyal yang seharusnya bisa menjadi langganan tetap.
Mayoritas pengguna sekarang mengakses e-commerce melalui smartphone. Jika tampilan website tidak mobile-friendly, kamu secara otomatis kehilangan sebagian besar calon pelanggan.
Website e-commerce harus responsif di berbagai ukuran layar — bukan pilihan, tapi keharusan.
Salah satu masalah klasik akibat UX buruk adalah tingginya angka keranjang belanja yang ditinggalkan. Proses checkout yang tidak efisien, terlalu banyak langkah, atau metode pembayaran yang terbatas membuat pelanggan batal menyelesaikan transaksi.
UX buruk → bounce rate tinggi → Google menilai situs kurang relevan → peringkat turun di hasil pencarian → trafik organik menurun → penjualan juga terdampak.
UI/UX bukan hanya soal tampilan — ini tentang bagaimana kamu membimbing pengunjung menuju konversi. UI/UX yang baik membuat pelanggan nyaman, percaya, dan mudah untuk membeli. Sebaliknya, desain yang buruk bisa menghancurkan potensi penjualan, seberapa bagus pun produkmu.
May 23, 2025
May 22, 2025
May 13, 2025
May 12, 2025
May 10, 2025